Jumat, 04 Desember 2015

PERINGATAN HUT PGRI DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2015



Sekongkang, Suasana Lapangan Sepak Bola SMAN 1 Sekongkang (25/11/2015), ada pemandangan yang berbeda, luar biasa dan special. Upacara Peringatan HUT PGRI ke-70, petugas upacara diambil alih Bapak dan Ibu Guru, dengan inspektur Upacara Camat Sekongkang, Bapak Sirajuddin (membaca sambutan Ketua Umum PGRI).
Adapun agenda kegiatan peringatan HUT PGRI kali  :
1.    Upacara bendera  tanggal, 25 Nopember  2015



2.    Pertandingan volly ball ria yang diikuti oleh seluruh sekolah (guru) yang ada di Kecamatan Sekongkang dari tanggal, 26 Nopember s.d. 3 Desember 2015 di Gedung Balong Rungan.
Adapun juara pada pertandingan tersebut adalah :
Juara 1                  : SMA Negeri 1 Sekongkang
Juara 2                  : SD Negeri 3 Sekongkang
Juara 3                  : SD Negeri 1 Sekongkang dan SMP Negeri 1 Sekongkang
                             



3.     Jalan santai dan Clean Up Day  Minggu, 29  Nopember 2015






Selamat Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-70, semoga menjadi Guru yang bermartabat, menuju mutu pendidikan bermutu.

1 komentar:

  1. KEDEWASAAN ORGANISASI PGRI KECAMATAN SEKONGKANG DI UJI

    PGRI merupakan organisasi profesi yang diakui secara sah oleh Pemerintah Republik Indonesia, berdiri sejak Tahun 1945, sebagai wadah perjuangan para Guru untuk mencapai kesejahteraan sebagai pendidik. Dalam Kongres Ke XXI Tahun 2013 di Jakarta, PGRI menetapkan AD/ART organisasi yang merupakan aturan dasar yang wajib dipatuhi oleh seluruh anggota dan pengurus di semua tingkatan, dari tingkat pusat hingga tingkat Ranting.
    PGRI kecamatan Sekongkang merupakan salah satu cabang organisasi PGRI yang berada di wilayah kecamatan Sekongkang kabupaten Sumbawa Barat, yang wajib menjalankan amanat yang termaktub dalam AD/ART Organisasi, sebagai wadah pemersatu dan perjuangan para Guru dan pendidik yang berada di wilayahnya. Untuk itu PGRI kecamatan Sekongkang melakukan berbagai kegiatan diantaranya perayaan Hari Ulang Tahun PGRI dan Hari Guru Nasional yang berlangsung dari tanggal 25 November – 3 Desember 2015. dalam perayaan itu ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh PGRI kecamatan Sekongkang, yaitu Upacara peringatan Hari Guru Nasional yang berlangsung di setiap satuan pendidikan, dan Upacara Peringatan HUT PGRI tingkat kecamatan yang di Pusatkan di SMAN 1 Sekongkang, serta beberapa kegiatan lainnya seperti lomba voly dan kegiatan Bhakti Sosial. Kegiatan tersebut bernilai positif sebagai alat pemersatu bagi Guru sebagai anggota PGRI di kecamatan Sekongkang.
    Namun dalam pelaksanaan kegiatan tersebut ada beberapa hal yang ingin penulis kemukakan sebagai bahan evaluasi bagi pengurus PGRI kecamatan Sekongkang, diantaranya adalah adanya potensi konflik dalam pelaksanaan permainan lomba voly, yang dikarenakan koordinator permainan lomba voly, tidak konsekuen dalam menerapkan aturan permainan bola voly antar satuan pendidikan, hal ini dilihat ketika terjadinya perlombaan antara SD Negeri 2 Sekongkang, melawan SD Negeri Tatar. dalam peraturan yang dibuat panitia disebutkan bahwa tiap-tiap Tim terdiri dari 2 orang laki-laki dan 4 orang Perempuan. Namun dalam permainan aturan ini tidak di taati, sehingga berujung kepada protes yang dilontarkan kepala SD Negeri 2 Sekongkang sebagai oficial. sehingga panitia menghentikan permaianan. Namun anehnya secara sepihak dan tanpa koordinasi dengan panitia inti kegiatan, koordinator permainan lomba Voly memenangkan SD Negeri Tatar ke tahap permaianan selanjutnya. Hal ini menunjukkan Egoisme dan sikap kekanak-kanakan dari oknum tersebut. sehingga menyebabkan ketersinggungan dari SD Negeri 2 Sekongkang sabagai institusi. Kepala Sekolah SD Negeri 2 Sekongkang menyatakan sangat keberatan dengan sikap, yang dilakukan oleh oknum coordinator tersebut, dan hingga saat ini PGRI kecamatan Sekongkang sebagai organisasi yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut sampai saat ini bungkam dan seolah-olah membiarkan potensi konflik yang muncul secara berlarut-larut. hal ini menyalahi tujuan PGRI sebagai wadah organisasi pemersatu profesi guru yang ada di kecamatan Sekongkang. Setelah kegiatan selesai dilaksanakan tidak pernah ada rapat evaluasi kegiatan, ini menunjukkan tidak profesionalnya pengurus dan ketua PGRI kecamatan Sekongkang.
    Dalam hal ini seharusnya Ketua PGRI Kecamatan Sekongkang mampu bersikap sebagai penengah, mencari solusi dari masalah yang sebenarnya sepele, dengan komunikasi yang baik saya yakin masalah tersebut dapat diselesaikan. seharusnya PGRI kecamatan sekongkang memanggil panitia kegiatan membicarakan solusi permasalahan dan bersurat secara resmi kepada kepala SDN 2 Sekongkang sebagai institusi menyampaikan permintaan maaf atas masalah yang terjadi. sehingga ke depannya PGRI kecamatan Sekongkang mampu menjadi organisasi yang matang dan dewasa dalam bersikap serta mampu mengakomodir dan mempersatukan semua perbedaan pandangan dalam dari masing-masing anggota. bukan malah memperlihatkan keangkuhan, egoisme dan sikap kekanak-kanakan.

    BalasHapus